Kamis, 09 Januari 2014

Aku Lelaki Setia



AKU LELAKI SETIA
(Created by: Misbah Syamsudin)

                Betapa indahnya bila sedang jatuh cinta. Mencintai dan dicintai adalah 2 hal yang diharapkan setiap insan manusia. Begitu hal nya pasangan remaja, Deran dan Renata yang baru saja merasakan lapisan cinta yang membuat sekelilingnya terbakar api cemburu karena kemesraan mereka berdua.
                Dimanapun, kapanpun dan apapun Deran selalu ada untuk Renata. Hampir tak ada celah waktu tersisa sedikitpun untuk Renata. Seorang wanita yang begitu dicintai oleh Deran.
                Berawal dari ejekan kawan sekumpulannya, Deran pun memberanikan diri menyatakan cinta di atas jembatan layang dekat sekolah. Renata terlihat keheranan karena di setiap jalan menuju jembatan layang dia selalu diberikan setangkai bunga mawar oleh anak jalanan dan sesampainya ditengah jembatan. Dia melihat boneka hello kitty yang juga sedang memegang setangkai bunga mawar.

                Renata pun menghampiri boneka besar yang didalamnya ada seseorang tersebut. Sebelum mendekat, boneka hello kitty itu langsung merendahkan tubuh layaknya seorang laki-laki memohon cinta pada wanita. Ternyata seseorang itu adalah Deran.
                Deran pun memberikan bunga itu dan menyatakan cinta pada Renata. “Ren, jikalau kamu bunga mawar, maka aku siap menjadi durinya. Demi menjaga keindahan kamu dari mereka yang ingin menyakitimu. Ren, ijinkan gue menjadi yang special di hidup lo meskipun gue tidak menjadi yang special di mata wanita lain. Hmm... mau ga lo jadi kekasih gue”
                Renata terlihat bingung, canggung dan tak tau harus berbicara apa. Tapi, sebenarnya Renata juga memendam rasa dengan Deran semenjak Renata masuk ke sekolah yang sama dengan Deran. “Hmm.. Der... gu.... gue.. Hmm... sorry Der gue ga bisa” (jawaban singkat dari Renata) “Tapi kenapa ?” (Tanya kecewa dari Deran). Renata pun melanjutkan jawabannya “Karena gue ga bisa bilang engga”. “Maksudnya?” (tanya Deran dengan heran).
                Renata hanya mengangguk kepala seraya bilang “iya”. “Jadi ???????, lo terima cinta gue ?” (dengan senangnya hingga Deran tidak bisa berdiri yang juga karena baju hello kitty nya yang besar). “Hah.. haduhhh.. haduhhh.. hahaha.. makasih ya” (ucapan Deran kepada Renata).
                “Cieeee.... cieeee..... cieeeee.... makan makan makan makan” (seketika kawan sekumpulan Deran mengagetkan mereka berdua yang dari tadi asyik menyaksikan drama cinta di bawah jembatan layang). “Ihhhhh kamu... hhmmmm. Malu tau”. Renata tersipu malu dan memukul ringan Deran. Deran pun memeluk Renata dari samping.

Ke esokan harinya di Sekolah.

                “Pagi Sayang.....” (Salam Renata pada Deran di gerbang sekolah). “Pagi juga sayang...” (Jawaban salam Deran sambil mencium kening Renata). Setiap hari mereka selalu berdua bersama. Dari sekelompok tugas, makan di kantin, pulang sekolah bahkan seketika mereka di hukum di bawah tiang bendera karena ketahuan pacaran di kelas saat pelajaran berlangsung.
                Mereka di hukum dengan mengangkat 1 kaki dan kemudian Renata terlihat kelelahan. Deran pun tak tega melihat Renata. Kemudian, Deran mengeluarkan handuk kecil yang dibawanya dan mengusap keringat di dahi Renata meskipun dalam keadaan 1 kaki diangkat.
                Hari itu pun berlalu. Dan berbulan-bulan mereka lewati berdua tanpa ada suatu masalah sedikit pun yang mengganggu hubungan mereka. Namun, 20 hari menuju Anniversary mereka yang ke 1 tahun. Ada sesuatu yang mengganggu hubungan mereka.
                Yap, orang ketiga ! semenjak kedatangan siswi baru dari luar negeri yang bernama Cika. Hubungan Deran dan Renata terlihat renggang. Deran merasa kecemburuan Renata sudah melebihi batas. Tapi Ranata bersisih keras bahwa itu hanya kecemburuan biasa.
                Hanya saja, Renata merasa risih kalau Cika selalu dijadikan 1 tugas kelompok dengan Deran. Di kemudian hari pun, Cika kembali dijadikan 1 kelompok dengan Deran. Tapi bedanya 1 kelompok ada 3 orang. Dan 1 orangnya lagi adalah Renata. Entah mengapa, Deran selalu menolak halus saat Ranata mencoba mesra dengannya untuk membuat Cika sadar bahwa Deran hanya milik Renata.
                “Kamu kenapa sih, emang salah aku pegangan tangan kamu?” (pertanyaan sinis Renata pada Deran). “Engga.. tapi kan kita lagi ngerjain tugas” (Jawaban halus Deran). “Lah, emangnya kenapa ? dulu-dulu juga begini kan?” (Gurauan Renata yang memuncak). “Ya... tapi kan ga enak tuh sama Cika” (Berusaha meredamkan emosi Renata). “Haahhh ?! Oh.. jadi begini. Oke ! lo aja gih sana yang diskusi sama cewek perusak hubungan orang. Gue pulang !!” (emosi Renata pun meluap).
                “Bukan gitu yang.... haduhh.. Ren, tunggu.... Ren... Ren.. dengerin aku dulu” (mencoba meminta maaf pada Renata). “Udahalah .. lepas !! asal kamu tau ya, kamu berubah ! Berubah segalanya ! dan aku kecewa sama kamu”.
                Renata pun pergi dan menangis hingga di dalam taksi. Di perjalanan, Renata melihat album mini nya yang selalu dia bawa kemanapun. Ternyata itu album mini dia bersama Deran. Renata berusaha untuk tidak merobeknya, kemudian dia hanya memukul-mukul wajah Deran di foto itu.
                Sampai keesokan paginya disekolah, Renata melihat Deran turun dari mobil membukakan pintu untuk Cika. Tanpa diduga dan api cemburunya pun semakin besar. Renata mencoba menghampiri mereka berdua dan melemparkan chess cake kesukaan Deran sebagai tanda bahwa dia merasa terlalu kekanak-kanakan kemarin. Tapi ternyata dugaan Renata benar kalau Deran bukan lelaki yang setia.
                Hingga H-1 menuju Anniversary mereka. Renata tetap tidak ingin berbicara pada Deran. SMS dan telvonnya dihiraukan sama sekali. Kemudian malam hari nya saat jam merujuk waktu 22:10 WIB. Renata menangis seharian dan dia mengenang masa-masa berpacaran dengan Deran. Kemudian, Renata tertidur didalam kamar dengan keadaan album mini diatas tubuhnya.
                Tepat jam 00:00 WIB. Deran yang ternyata telah dari sore hari sebelum Renata sampai dirumah mempersiapkan kejutan kecil bersama Cika dan kawan sekolompoknya. Setengah hari Deran dan temannya berada dikamar tamu rumah Renata.
                Kembali di jam 00:00 WIB. Deran berada disamping Renata yang tertidur pulas. “Sayang.. Ren.. Renata” (Deran mencoba membangunkan Renata). Dan Renata pun bangun dengan setengah sadar. Dia bingung karena ada 12 lilin diatas kue depan matanya.
                “Hey.. Happy Anniversary My Lovely” (Deran dengan senyum manisnya). Renata pun bangun dan mengambil posisi duduk sambil mengikat rambut panjangnya. “hmm... Kamu” (masih sedikit terlihat raut kecewa Renata pada Deran).
                “Iya, kenapa emangnya?” Hmm.. maafin aku ya, aku sayang banget sama kamu. Sekali lagi Happy Anniversary yang sayang” (kata romantis dengan sambil mencium kening Renata).
                “Oh iya.. itu ada Cika, perlu kamu tau. Cika itu adik kandung aku. Dia tinggal sama papah di luar negeri. Karena prestasinya, dia dapat eskalasi sehingga bisa 1 kelas sama kita. Dan waktu kamu lihat aku 1 mobil dengan Cika. Itu karena aku ajak Cika buat pilihin kado special untuk kamu. Dan aku sengaja ga kasih tau kamu, bukan karena aku mau nge tes rasa sayang kamu. Tapi perlu kamu tau, ada hal yang ga kita ketahui dan hal tersebut harus kita cari tau dulu kebenarannya. Hari ini tapat kita 1 tahun. Dan hari-hari selanjutnya akan ada banyak cobaan untuk hubungan kita dari orang lain. Aku mau kita saling menjaga kepercayaan dan jangan mudah termakan kabar dari orang lain. Membicarakan berdua dengan kepada dingin itu jauh lebih baik. Dan ga ada yang salah dengan kecemburuan. Tapi, kecemburuan bisa jadi senjata yang mematikan untuk hubungan kita”
                Renata pun memeluk Deran seraya terharu dan merasal menyesal atas sikapnya. Akhirnya, Renata percaya bahwa setiap lelaki itu berbeda. Setiap wanita juga berbeda. Kesetiaan bukan imajinasi yang tidak nyata. Justru kesetiaan itu ada. Hanya saja individu tersebut yang tak bisa mengaturnya. (Sekian)

Pesan moral:
“Setiap individu itu memiliki perbedaan termasuk tentang kesetiaan, ga sedikit yang mempermainkan cinta tapi ga sedikit pula yang setia pada cinta. Kesetiaan juga tidak perlu di cari pada individu lain, cukup melihat diri kita saja. Jika kita bisa menjaga kesetiaan. Maka tanpa kita sadari pasangan kita membalas kesetiaan itu. Jika ternyata tak ada balasannya. Maka cukup lah dia yang kita benci bukan dengan mencari korban lain untuk membalas rasa sakit kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar