AKU LELAKI SETIA
(Created by: Misbah Syamsudin)
Betapa indahnya bila sedang
jatuh cinta. Mencintai dan dicintai adalah 2 hal yang diharapkan setiap insan
manusia. Begitu hal nya pasangan remaja, Deran dan Renata yang baru saja
merasakan lapisan cinta yang membuat sekelilingnya terbakar api cemburu karena
kemesraan mereka berdua.
Dimanapun, kapanpun dan apapun
Deran selalu ada untuk Renata. Hampir tak ada celah waktu tersisa sedikitpun
untuk Renata. Seorang wanita yang begitu dicintai oleh Deran.
Berawal dari ejekan kawan
sekumpulannya, Deran pun memberanikan diri menyatakan cinta di atas jembatan
layang dekat sekolah. Renata terlihat keheranan karena di setiap jalan menuju
jembatan layang dia selalu diberikan setangkai bunga mawar oleh anak jalanan dan
sesampainya ditengah jembatan. Dia melihat boneka hello kitty yang juga sedang
memegang setangkai bunga mawar.
Renata pun menghampiri boneka
besar yang didalamnya ada seseorang tersebut. Sebelum mendekat, boneka hello
kitty itu langsung merendahkan tubuh layaknya seorang laki-laki memohon cinta
pada wanita. Ternyata seseorang itu adalah Deran.
Deran pun memberikan bunga itu
dan menyatakan cinta pada Renata. “Ren, jikalau kamu bunga mawar, maka aku siap
menjadi durinya. Demi menjaga keindahan kamu dari mereka yang ingin
menyakitimu. Ren, ijinkan gue menjadi yang special di hidup lo meskipun gue
tidak menjadi yang special di mata wanita lain. Hmm... mau ga lo jadi kekasih
gue”
Renata terlihat bingung,
canggung dan tak tau harus berbicara apa. Tapi, sebenarnya Renata juga memendam
rasa dengan Deran semenjak Renata masuk ke sekolah yang sama dengan Deran.
“Hmm.. Der... gu.... gue.. Hmm... sorry Der gue ga bisa” (jawaban singkat dari
Renata) “Tapi kenapa ?” (Tanya kecewa dari Deran). Renata pun melanjutkan jawabannya
“Karena gue ga bisa bilang engga”. “Maksudnya?” (tanya Deran dengan heran).
Renata hanya mengangguk kepala
seraya bilang “iya”. “Jadi ???????, lo terima cinta gue ?” (dengan senangnya
hingga Deran tidak bisa berdiri yang juga karena baju hello kitty nya yang
besar). “Hah.. haduhhh.. haduhhh.. hahaha.. makasih ya” (ucapan Deran kepada
Renata).
“Cieeee.... cieeee.....
cieeeee.... makan makan makan makan” (seketika kawan sekumpulan Deran
mengagetkan mereka berdua yang dari tadi asyik menyaksikan drama cinta di bawah
jembatan layang). “Ihhhhh kamu... hhmmmm. Malu tau”. Renata tersipu malu dan
memukul ringan Deran. Deran pun memeluk Renata dari samping.
Ke esokan
harinya di Sekolah.
“Pagi Sayang.....” (Salam Renata
pada Deran di gerbang sekolah). “Pagi juga sayang...” (Jawaban salam Deran
sambil mencium kening Renata). Setiap hari mereka selalu berdua bersama. Dari
sekelompok tugas, makan di kantin, pulang sekolah bahkan seketika mereka di
hukum di bawah tiang bendera karena ketahuan pacaran di kelas saat pelajaran
berlangsung.
Mereka di hukum dengan
mengangkat 1 kaki dan kemudian Renata terlihat kelelahan. Deran pun tak tega
melihat Renata. Kemudian, Deran mengeluarkan handuk kecil yang dibawanya dan
mengusap keringat di dahi Renata meskipun dalam keadaan 1 kaki diangkat.
Hari itu pun berlalu. Dan
berbulan-bulan mereka lewati berdua tanpa ada suatu masalah sedikit pun yang
mengganggu hubungan mereka. Namun, 20 hari menuju Anniversary mereka yang ke 1
tahun. Ada sesuatu yang mengganggu hubungan mereka.
Yap, orang ketiga ! semenjak
kedatangan siswi baru dari luar negeri yang bernama Cika. Hubungan Deran dan
Renata terlihat renggang. Deran merasa kecemburuan Renata sudah melebihi batas.
Tapi Ranata bersisih keras bahwa itu hanya kecemburuan biasa.
Hanya saja, Renata merasa risih
kalau Cika selalu dijadikan 1 tugas kelompok dengan Deran. Di kemudian hari
pun, Cika kembali dijadikan 1 kelompok dengan Deran. Tapi bedanya 1 kelompok
ada 3 orang. Dan 1 orangnya lagi adalah Renata. Entah mengapa, Deran selalu
menolak halus saat Ranata mencoba mesra dengannya untuk membuat Cika sadar
bahwa Deran hanya milik Renata.
“Kamu kenapa sih, emang salah
aku pegangan tangan kamu?” (pertanyaan sinis Renata pada Deran). “Engga.. tapi
kan kita lagi ngerjain tugas” (Jawaban halus Deran). “Lah, emangnya kenapa ?
dulu-dulu juga begini kan?” (Gurauan Renata yang memuncak). “Ya... tapi kan ga
enak tuh sama Cika” (Berusaha meredamkan emosi Renata). “Haahhh ?! Oh.. jadi
begini. Oke ! lo aja gih sana yang diskusi sama cewek perusak hubungan orang.
Gue pulang !!” (emosi Renata pun meluap).
“Bukan gitu yang.... haduhh..
Ren, tunggu.... Ren... Ren.. dengerin aku dulu” (mencoba meminta maaf pada
Renata). “Udahalah .. lepas !! asal kamu tau ya, kamu berubah ! Berubah
segalanya ! dan aku kecewa sama kamu”.
Renata pun pergi dan menangis
hingga di dalam taksi. Di perjalanan, Renata melihat album mini nya yang selalu
dia bawa kemanapun. Ternyata itu album mini dia bersama Deran. Renata berusaha
untuk tidak merobeknya, kemudian dia hanya memukul-mukul wajah Deran di foto
itu.
Sampai keesokan paginya
disekolah, Renata melihat Deran turun dari mobil membukakan pintu untuk Cika.
Tanpa diduga dan api cemburunya pun semakin besar. Renata mencoba menghampiri
mereka berdua dan melemparkan chess cake kesukaan Deran sebagai tanda bahwa dia
merasa terlalu kekanak-kanakan kemarin. Tapi ternyata dugaan Renata benar kalau
Deran bukan lelaki yang setia.
Hingga H-1 menuju Anniversary
mereka. Renata tetap tidak ingin berbicara pada Deran. SMS dan telvonnya
dihiraukan sama sekali. Kemudian malam hari nya saat jam merujuk waktu 22:10
WIB. Renata menangis seharian dan dia mengenang masa-masa berpacaran dengan
Deran. Kemudian, Renata tertidur didalam kamar dengan keadaan album mini diatas
tubuhnya.
Tepat jam 00:00 WIB. Deran yang
ternyata telah dari sore hari sebelum Renata sampai dirumah mempersiapkan
kejutan kecil bersama Cika dan kawan sekolompoknya. Setengah hari Deran dan
temannya berada dikamar tamu rumah Renata.
Kembali di jam 00:00 WIB. Deran
berada disamping Renata yang tertidur pulas. “Sayang.. Ren.. Renata” (Deran
mencoba membangunkan Renata). Dan Renata pun bangun dengan setengah sadar. Dia
bingung karena ada 12 lilin diatas kue depan matanya.
“Hey.. Happy Anniversary My Lovely”
(Deran dengan senyum manisnya). Renata pun bangun dan mengambil posisi duduk
sambil mengikat rambut panjangnya. “hmm... Kamu” (masih sedikit terlihat raut
kecewa Renata pada Deran).
“Iya, kenapa emangnya?” Hmm..
maafin aku ya, aku sayang banget sama kamu. Sekali lagi Happy Anniversary yang
sayang” (kata romantis dengan sambil mencium kening Renata).
“Oh iya.. itu ada Cika, perlu
kamu tau. Cika itu adik kandung aku. Dia tinggal sama papah di luar negeri.
Karena prestasinya, dia dapat eskalasi sehingga bisa 1 kelas sama kita. Dan
waktu kamu lihat aku 1 mobil dengan Cika. Itu karena aku ajak Cika buat pilihin
kado special untuk kamu. Dan aku sengaja ga kasih tau kamu, bukan karena aku
mau nge tes rasa sayang kamu. Tapi perlu kamu tau, ada hal yang ga kita ketahui
dan hal tersebut harus kita cari tau dulu kebenarannya. Hari ini tapat kita 1
tahun. Dan hari-hari selanjutnya akan ada banyak cobaan untuk hubungan kita
dari orang lain. Aku mau kita saling menjaga kepercayaan dan jangan mudah
termakan kabar dari orang lain. Membicarakan berdua dengan kepada dingin itu
jauh lebih baik. Dan ga ada yang salah dengan kecemburuan. Tapi, kecemburuan
bisa jadi senjata yang mematikan untuk hubungan kita”
Renata pun memeluk Deran seraya
terharu dan merasal menyesal atas sikapnya. Akhirnya, Renata percaya bahwa
setiap lelaki itu berbeda. Setiap wanita juga berbeda. Kesetiaan bukan
imajinasi yang tidak nyata. Justru kesetiaan itu ada. Hanya saja individu
tersebut yang tak bisa mengaturnya. (Sekian)
Pesan moral:
“Setiap
individu itu memiliki perbedaan termasuk tentang kesetiaan, ga sedikit yang
mempermainkan cinta tapi ga sedikit pula yang setia pada cinta. Kesetiaan juga
tidak perlu di cari pada individu lain, cukup melihat diri kita saja. Jika kita
bisa menjaga kesetiaan. Maka tanpa kita sadari pasangan kita membalas kesetiaan
itu. Jika ternyata tak ada balasannya. Maka cukup lah dia yang kita benci bukan
dengan mencari korban lain untuk membalas rasa sakit kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar