Kamis, 09 Januari 2014

CINTA BUKAN STATUS



CINTA BUKAN STATUS
(Created by: Misbah Syamsudin)

Pagi cerah menyambut dunia baru bagi kehidupan gue. Rasa rindu dan senang pun mengembalikan gairah semangat muda gue selepas dari neraka kecil yang berpintu besi dengan makanan yang serba ada. Kini semua itu telah menjadi bagian kecil dalam coretan kehidupan. Dan siap membuka lembaran baru.
Perkenalkan nama gue Gery, seorang mantan napi yang terjerumus narkoba dari sahabat-sahabat gue sendiri. Kini, gue bekerja sebagai reporter yang merupakan hobby dan bakat gue dari kecil. Dan kisah ini merupakan bagian dari tugas gue untuk bisa mengambil tema cinta dalam kehidupan.
Kisah ini dari seorang teman 1 kamar gue dulu di dalam penjara. Dia masuk juga karena terjebak narkoba tapi bukan karena sahabat-sahabatnya melainkan kekasihnya sendiri.
Dua tahun yang lalu seorang remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA atau sebut saja namanya Denny sedang asyik nongkrong-nongkrong dengan sahabatnya. Hingga kemudian pembicaraan mereka merujuk tentang percintaan.

Banyak dari sahabatnya Denny yang pacaran dengan kakak-kakak kampus. Ya mungkin sekitar 3 sampai 4 tahun lebih tua lah dari mereka. Awalnya Denny merasa percintaan mereka itu ga bertahan lama. Mungkin sekitar 4 sampai 5 bulan juga sudah putus.
Tapi ternyata dugaan Denny salah. Baron yang salah satu dari sahabat Denny sudah pacaran 1 tahun dengan pacarnya yang anak kuliahan. Denny pun merasa iri dan ingin juga seperti sahabat-sahabatnya.
“Nama ku cinta ketika kita bersama.....” suara handphone Teo teman Denny memotong pembicaraan mereka. “Halo sayang kenapa ?” Teo mengangkat telfon dari pacarnya yang juga anak kampus. “Iya, aku udah makan kok. Kamu juga udah kan?” Teo masih melanjutkan telfonnya seraya membuat teman-temannya cemburu.
“Yaudah, aku lagi ngumpul sama temen-temen ni. Nanti aku lanjutin lagi ya sayang. Love you” kemudian Teo menutup telfonnya. “Yaelah bro, biasaaaa aja kali. Lebay banget” Ujar Denny. “Jiaaahhh.. ada yang ngiri nih” Saut Baron. “Apa coba, gue ga iri cuma yaaa..” Jawab Denny. “Ya apaan bro, halah udahlah gausah boong sama kita-kita”.
“Siapa coba yang boong” Jawab Denny. “Ahh.. udah ah udah, ngapa pada ngomongin pacar. Dah yok ah balik, bisa di gaplok nih sama bokap gue tiap hari pulang malem terus”. Saut Ahsan teman Denny.

Sesampainya di rumah

                Denny terdiam dan masih memikirkan pembicaraan tadi dengan teman-temannya. “Hmmm.. gue jadi pengen punya pacar anak kampus. Apalagi cewek-cewek kampus itu tinggi, tajir, pinter lagi”. Gurauan Denny.

Keesokan paginya di Sekolah

                “Woy Den !!” Sinta mengagetkan Denny di depan kelas. “Ah elo Sin kagetin gue aja”. Kata Denny. “Haha.. lo kenapa si Den dari tadi gue ikutin lo dari gerbang diem aja. Sekarang lo jadi kagetan gini.” Tanya Sinta. “ah gapapa..” Jawab Denny dengan singkat.

Sepulang sekolah

                Sesampainya Denny di rumah. Tiba-tiba ada suara berisik di ruang tamu. Ternyata suara itu dari pembicaraan sekumpulan teman-teman kakaknya Denny. “Hey Den baru pulang ?” tanya Kak Raisa (kakaknya Denny). “hah? Iya” Denny jawab singkat.
                Denny anak yang kurang akrab dengan kakak perempuannya. Karena dia lebih suka bermain dengan kakak lakinya. Saat Denny ingin mengambil minum di dapur, Denny melihat cewek tinggi, kulit putih yang sedang berusaha mengambil gelas di laci atas.
                “Siapa lo?” Tanya Denny dengan curiga. “Eh.. hmm.. sorry, sorry. Gue Lina temen kakak lo” Jawab Lina. “Oh..” Jawab singkat Denny yang tiba-tiba merasa suka dengan gaya dan cara bicara Lina yang mudah akrab itu.
                “Nama lo Denny ya?” Tanya Lina. “Hmm.. iya kok tau?” Denny dengan pertanyaan baliknya. “Ya.. kan tadi kakak lo manggil pas lo sampe rumah” terang Lina. “Oh. Iyaya, jadi ga inget gini” Jawab Denny dengan malu-malu.
                “Hmmm. Ohya kenalin gue Lina” sambut tangan Lina. “Ohya, gue Denny.” Jawab Denny. “Lo kelas berapa sekarang?” Tanya Lina dengan nada memancing pembicaraan yang lama. “Gue masih kelas 2” Jawab Denny. “Oh.. masih kecil ya ternyata” Lirik Lina ke ***. “Hmm.. apanya yang kecil ?” Tanya heran Denny. “hah? Engga.. engga apa-apa kok” Jawab Lina dengan senyum manisnya.
“Ya kelas 2 SMA mah udah masuk ke remaja kali jadi udah ga kecil lagi. Emangnya lo semester berapa?”. Tanya balik Denny. “Gue kan sama kayak kakak lo jalan semester 3”. Jawab Lina. “Ohiya haha.. lupa lagi gue” Jawab Denny dengan malu-malu.
Sampai ketika mereka berdua bertanya dengan pertanyaan yang sama dalam waktu yang bersamaan. “Boleh minta nomor hp lo ga?” Serentak pertanyaan dari mereka berdua. “Loh? Haha jadi samaain gini.” Kata Lina. “Haha.. yaudah nomor lo berapa nanti gue miscall.” Kata Denny.
Hari pun berlalu dan mereka semakin akrab. Hingga akhirnya kak Raisa yaitu kakaknya Denny mencurigai hubungan mereka berdua. Kak Raisa agak ga setuju kalau adiknya punya hubungan yang special dengan temannya itu. Karena Raisa tau kalo Lina itu cewek yang suka keluar malam dan yaaaaaaaa... gitulah.
Raisa pun mencoba menasehati Denny tapi Denny sudah terlanjur memiliki perasaan. Denny pun juga jadiin Lina sebagai pengubah statusnya. Agar dia ga kalah dengan sahabat-sahabatnya yang punya pacar anak kuliahan.
Tidak menunggu lama untuk Denny menyatakan perasaan nya kepada Lina. Mereka pun pacaran dan 5 menit setelah Denny diterima sebagai pacarnya Lina. Denny mengubah semua status nya di media social. Dari facebook, twitter sampai BBM sekalipun.
Kemudian sahabat-sahabatnya Denny dengan tidak sengaja mengetahui hubungan mereka. Dan Denny menyombongkan dirinya di hadapan sahabat-sahabatnya kalau dia ga kalah dengan mereka semua.
Namun, baru 2 bulan dia bersama Lina sudah merasa tidak nyaman karena sikapnya Lina yang terlalu dewasa dan suka bergaul dengan dunia malam. Tapi apa boleh buat, Denny tetap bertahan demi menjaga image dari sahabat-sahabatnya.
Dan buah keasabaran Denny pun terbalaskan. Tiba-tiba Lina mengajak Denny untuk keluar malam. Padahal selama mereka pacaran. Lina jarang sekali menerima ajakan Denny untuk keluar atau sekedar kumpul dengan temannya.
Denny pun dengan tanpa memikir panjang segera menerima ajakan Lina. Entah si Denny mau di ajak kemana oleh Lina. Hingga akhirnya Lina yang membawa mobil bersama Denny sampai di tempat hiburan malam. Denny pun kaget dan ya.. dia bingung harus berbuat apa.
Kemudian Lina mencoba merayu Denny untuk segera masuk bersama dengannya. Denny pun ga bisa menolak karena sudah terlanjur berada di tempat tersebut. Sesampainya di dalam tempat hiburan itu. Lina langsung mengajak Denny untuk berdansa dengan iringan DJ dan segelas minuman yang ada ditangannya.
Tapi Denny menolak halus dan hanya ingin duduk saja. Kemudian, Lina mengajaknya duduk bersama teman-teman malam nya Lina. “Weeehh.. gile Lin, bawa brondong cyin !” ujar teman Lina. “Yayaya.. kenalin ini cowo gue” Jawab Lina dengan setengah mabok.
Denny pun merasa risih dan ingin cepat keluar tapi ditahan oleh Lina. Dan Denny tetap duduk dengan teman-teman malam nya Lina. Saat sedang asyik ngobrol dengan Denny yang hanya diam saja. Tiba-tiba ada seorang cowok yang mengajak Lina menari dengan iringan DJ.
Lina dengan setengah mabuk menerima ajakan cowok itu. Dan saat Denny ingin menghampiri cowok yang bersama Lina itu. Tiba-tiba tangan nya di tahan oleh teman Lina untuk tetap duduk bersama. Kemudian Denny diberikan sebungkus pil yang berbentuk seperti permen lengkap dengan bungkusnya yang memang di kira itu adalah permen oleh Denny.
Dengan tanpa sepengetahuan Denny. Dia pun mengambilnya dan memakannya. Tapi seketika Denny merasa lemas dan dia setengah pingsan. Kemudian teman Lina mencoba memasukkan alat suntik yang ternyata itu narkoba ke tangan Denny.
Dan  Denny pun sadar namun masih merasakan lemas dan sepertinya ada yang salah dengan tubuhnya. Ternyata benar cairan itu sudah merespon organ tubuh Denny tanpa sepengetahuannya.
Namun, dari depan pintu ada suara riuh seperti orang berlari. Ternyata ada polisi yang sedang mencoba masuk ke dalam tempat hiburan itu. Kemudian semua orang yang berada di tempat itu pun berlari mencoba kabur dari aparat kepolisian termasuk Lina yang masih dalam pengaruh minuman keras.
Tapi Denny tak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak berlari karena rasa pusing yang di kepalanya. Akhirnya, Denny ditangkap oleh aparat kepolisian namun Lina bebas dari tempat hiburan tersebut.
Kini, Denny di hukum dengan tindak pidana. Hanya penyesalan lah yang membuat dirinya hancur. Denny menyadari kalau cinta itu bukan sekedar penghargaan dari orang lain. Tapi cinta itu penghargaan bagi diri sendiri karena hanya diri kita lah yang merasakan cinta itu ada bukan untuk merubah status kehidupan. (selesai).

Pesan Moral:
Cinta bukan status kehidupan. Karena cinta bukan lah suatu jabatan. Memilih cinta dan ingin mendapatkan sesuai dengan pilihan adalah jalan yang salah. Karena semakin banyak kamu memilih cinta maka semakin banyak cinta palsu yang mendatangi hidup mu. Ketauhilah kadang kita merasa sibuk mendapatkan cinta yang jauh disana tapi ternyata cinta yang dekat itulah yang baik bagi kita bukan karena kita tidak menyadari tapi karena kita sibuk memilih bukan menerima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar